Aku Bunga dan dia Mas Tora

Diawal bulan ke lima, diawal hari. Tepatnya lewat tengah malam. Aku bunga, masih betah dengan handphone ditangan. Sibuk membuka sms-sms beberapa jam yang lalu.

Yap, beberapa jam yg lalu. Aku texting dengan masku, sahabatku, pembantuku, temanku, musuhku. Namanya Tora. Mas Tora aku kenal lebih dari setahun yg lalu di sebuah jejaring sosial padhal dia itu seniorku ketika aku sekolah.

Tora yang aku kenal, kocak, gila, asik, supel, ramah, nyeleneh, asik :)
Tora yang ngedorong aku buat berusaha, dia masku :)
Walau kita bukan saudara kandung.

Aku dan Tora pertama kali bertemu di 'X' tempat anak-anak pada ngumpul. Aku Bunga yang dulu gak apa2, gak dianggap, dan mungkin gak ada yang tau keberadaan aku.
Dia yg menyodorkan diri pertama kali ke aku. Aku yg merasa asing disana lambat laun ikut berbaur gegara Mas Tora.

But you know, ketika aku mulai nyaman berada disana. Merasa nyaman dengan situasi dan orang-orang sana, dan aku mulai dianggap dan diberi kepercayaan untuk menjadi 'X', tiba2 Tora mendadak ngundurin diri.

Aku bingung, aku kecewa, sedih, nyesek, 'siapa yg bakal bantu aku lagi' cuma kalimat itu yang ada difikiranku.

Dia tidak mau memberitauku alasannya mengapa, dia menyuruhku mengerti dan jalani saja.

Ma, I'm a good listener.
Jika kamu ingin bercerita,
Ceritalah.
Aku akan mendengarkan saja,
Jika kamu tidak membuthkan
kritik dan saran.

Aku menutup mata sejenak. Mencoba untuk ngelupain apa yg terjadi malam ini.