Ketika....

Pada awalnya menerima kenyataan itu emang sulit, sulit sekali, gak semuda teori yang selama ini kita umbar-umbar.
Kita menjadi hebat ketika kita mampu menerima kenyataan dalam hidup kita. Ya tapi kita hanya manusia biasa yang cuma bisa ngomong tanpa bisa memperaktekannya dengan benar.  Manusia Manusia Manusia Mansia makhluk ciptaanNya yang terlalu banyak tuntutan dan sedikit feedback. Betul bukan ? termasuk saya :) 

Saya adalah salah satu contoh hambaNya yang terlalu banyak nuntut. Tanpa tau balas budi. Maafkan :') 

Hidup saya terlalu banyak diisi dengan keluhan. Walaupun saya selalu sadar banyak orang diluar sana yang lebih susah hidupnya dari pada saya :( . Tidak jauh-jauh masalah yang saya hadapain sekarang sama "PERASAAN" dan mungkin terlalu sakit untuk diceritakan semuanya. Dan juga gak ingin punya maksud untu menyindir atau menyinggung semua yang disekitar saya :). Selama ini saya diam dan kadang sedikit menjauh itu bukan karena apa-apa, tapi lebih kepada rasa sayang saya terhadap kalian, saya sulit menata perasaan, saya tidak mudah melupakan, tetapi saya berusaha, jadi menurut saya lebih baik saya menjauh ketika anda sedang bercerita tentang nya atau apalah. Saya sadar, makanya saya begini. Saya juga tidak mau menjadi orang yang terlalu "DIKASIHANI" Selama saya masih bisa tersenyum, berarti saya ikhlas, Tolong jangan jadikan saya "ALASAN" Mengapa tidak dan Mengapa iya. Saya bahagia melihat kalian yang saya sayang bahagia. Biarkan saya berlari jauuh, Sembari menata semuanya menjadi seperti sedia kala :)

Satu lagi, saya tidak suka ditanya "mengapa"