height:0px; visibility:hidden; display:none

Senin, 01 Oktober 2012

Mantan Terindah....


Saya masih memandang sebuah bingkai foto berwarna kelabu, Ya! Ada foto saya dan dia (mantan) didalam sana. Lebih kurang 2 Bulan yang lalu saya dan dia memutuskan untuk mengakhiri hubungan kami yang sewajarnya tidak sampai membuat saya murung 2 bulan terakhir ini, Kami menjalin hubungan yang disebut 'Pacaran' hanya 6 Bulan, Tapi selama 6 bulan itu terlalu banyak cerita yang dia goreskan didalam hati saya. Teman-teman saya bilang kalau saya ini berlebihan. Tapi mereka tidak tau apa yang saya rasakan bukan ? Hati saya ya hati saya. 

-Flashback-

            “Rin, saya mau bicara soal ini sama kamu. Tapi bukan maksud saya untuk melakukan ini” Ucap Dino sembari menempelkan telapak tangannya di punggung tangan saya dengan lembut.
            “iya ada apa sih no, jangan buat saya deg-degan seperti ini”
            “Eummh, saya, saya, saya mau kita mengakhiri hubungan ini rin”.
Dino berkata terbata-bata, tampak dari ujung dahinya mengeluarkan tetesan air yang bernama keringat. Sedangkan saya masih datar, tanpa ekspresi, saya hanya gemetar..
            “kenapa kamu minta mengakhiri hubungan ini no ? saya rasa kita baik-baik saja, bahkan saya pikir hubungan kita indah tidak ada masalah apa-apa. Perlahan Saya menarik Tangan yang digenggam Dino dan kemudian meletakkannya diatas kedua paha saya.
            “kamu benar rin, kita tidak ada masalah apa-apa. Saya yang jadi masalah dalam hubungan ini. Maafkan saya Rina, tapi keputusan ini sudah bulat saya ambil. Saya sayang kamu. Trimakasih untuk sebagian waktumu 6 bulan terakhir ini” kemudian Dino beranjak dari duduknya, berjalan kearah kursi saya kemudian menghela poni yang menjuntai didahi saya untuk kemudian mengecup kening saya.
Dingin sekali bibirnya malam ini, lirih saya dalam hati.
Sepeninggalan Dino dari balik ujung pintu masuk cafe, saya hanya bisa diam dengan tetesan demi tetesan air mata yang jatuh dipipi saya. Saya bingung haru berbuat apa. yang ada dibenak saya hanyalah ‘saya sudah gagal menjalani sesuatu yang saya buat sendiri’. 
----
            “rin, pleasa jangan siksa diri kamu seperti ini, kamu masih muda. Banyak hal yang bisa kamu perbuat selain bersedih seperti ini” Nina tiba-tiba berada tepat diujung sofa yang saya duduki sambil melihat nanar foto yang saya pegang. Ya, Nina sahabat saya sejak SMA, dialah yang paling mengerti saya tanpa harus saya bercerita kepadanya. Tapi entah lah, beberapa hari ini dia selalu berkata seperti itu, saya sampai gerah mendengarkannya. Walaupun saya tau maksud dia sangat baik. Saya memang selalu seperti ini jika sudah berada dirumah. Sejak kejadian 2 bulan yang lalu setelah Dino meminta untuk mengakhiri hubungan kami. Saya yang tadinya karyawan paling semangat dan ceria berubah drastis menjadi kawyawan yang sangat sensitif, penyendiri dan paling jarang tertawa. Jangankan untuk tertawa, untuk tersenyum pun saya sulit melakukannya. Dino sepertinya punya daya tarik tersendiri dalam diri saya sampai saya seperti ini dibuatnya. Tapi saya heran, mengapa Dino seperti itu, dia tidak pernah memberi alasan, bahkan untuk menghubungi saya sejak hari itu pun tidak ada. Saya sudah mencoba menghubungi nomor rumah dan kantornya. Tapi mereka bilang Dino sudah tidak ada disana lagi, bodohnya saya, tidak pernah mengenal orang terdekat Dino. Dino kamu diama ? saya rindu...

4 komentar:

Welcome to Aulia Siltawani's Blog. Diberdayakan oleh Blogger.

© 2011 FEELING SAGITARIUS, AllRightsReserved | Designed by ScreenWritersArena

Distributed by: free blogger templates 3d free download blog templates xml | lifehacker best vpn best vpn hong kong